Longsor, Satu Rumah Warga Pondok Panjang Lenyap

Satu Rumah Warga Pondok Panjang Lenyap Tak Tersisah.-Deni Saputra-Radar Mukomuko

radarmukomukobacakoran.com – Akibat curah hujan tinggi, dampak longsor bibir Sungai Manjuto, Kecamatan V Koto semakin mengkhawatirkan. Minggu malam 06 Oktober 2024, sekitar pukul 22.00 WIB satu rumah milik Dadang Kasutra telah terjun ke dasar sungai. Atas peristiwa tersebut, tidak ada lagi yang tersisah, baik tanah maupun bangunan rumah lenyap. Sehingga kondisi saat ini, ada 14 rumah warga yang juga terdampak. Namun 3 dari 14 rumah dengan kondisi sangat mengkhawatirkan. Sebagaimana disampaikan salah satu anggota keluarga terdampak, Arios Santoso.

Arios mengatakan, memang sebelumnya, rumah milik Dadang Kasutra telah dikosongkan karena tidak sudah tidak layak huni. Akibat longsor, bangunan rumah telah retak-retak, hahkan pondasi rumah dengan bibir Sungai Manjuto tidak lagi ada batas. Sesuai dengan perkiraan mereka, jika pemerintah tidak segera mengambil tindakan cepat, rumah tersebut bakal terjun ke dasar sungai. Benar saja, pada Minggu malam ketika debit sungai naik longsor kembali terjadi, rumah tersebut ambruk ke dasar sungai berikut tanahnya. 

“Seperti yang kita perkirakan, sekarang rumah milik Dadang yang telah dikosongkan sudah terjun ke dasar Sungai Manjuto akibat longsor,”katanya.

Pasca rumah tersebut terjun ke dasar sungai, Kepolisian dan TNI serta Pemerintah Kecamatan V Koto langsung meninjau lokasi. Selain itu, pemerintah daerah melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) juga telah turun ke lokasi longsor. Maka dari itu semua warga terdampak sangat berharap agar pemerintah daerah maupun pihak terkait lainnya segera melakukan tindak darurat. Dimana wacana pemerintah daerah bersama Balai Wilayah Sungai (BWS) Sumatera VII Bengkulu untuk memindahkan aliran air bisa cepat dilakukan. Supaya air sungai sementara tidak lagi menghantam dinding tanah longsor secara langsung. 

“Kita sangat berharap wacana pemda dan BWS melakukan penanggulangan sementara segera direalisasikan cepat agar tidak ada lagi rumah yang terjun ke sungai,”tambahnya.

Sementara itu, Kades Pondok Panjang, Abdul Karim juga mengatakan, bahwa rumahnya juga menjadi salah satu dari 14 rumah terdampak. Selama ini mereka hanya bisa berpasrah dan tidak bisa melakukan tindakan apapun selain menunggu gerak pemerintah. Oleh sebab itu, mewakili para warga, diharapkan agar pemerintah daerah kembali berkoordinasi dengan BWS untuk segera melakukan tindakan. Jika tidak dilakukan tindakan darurat, besar kemungkinan dalam waktu dekat ada lagi rumah yang terjun ke sungai. 

“Ya jika tidak segera dilakukan penanganan darurat, jika hujan lebat dan kembali longsor, bakal ada lagi rumah yang terjun ke sungai,”tutupnya.

Tag
Share