Pertumbuhan Ekonomi Talang Buai Terhambat

Prihatin: Inikah kondisi Jembatan akses utama masuk ke Desa Talang Buai Kecamatan Selagan Raya --

KORAN DIGITAL RM - Pertumbuhan ekonomi masyarakat Desa Talang Buai Kecamatan Selagan Raya Mukomuko Bengkulu, saat masih terhambat. Karana infrastruktur utama keluar masuk kendaraan angkutan orang dan barang untuk menuju ke desa ini tidak mendukung. Terutama Jembatan dan Jalan poros. Kondisi infrastruktur ini yang menjadi faktor utama membuat pertumbuhan ekonomi masyarakat desa setempat agak melambat. Selain karena kondisi infrastruktur kurang mendukung, letak geografis wilayah desa talang buai juga termasuk menjadi penghambat lancarnya putaran roda perekonomian warga setempat, karena wilayah desa talang buai ini terletak di pinggir bagian selatan dalam wilayah Kecamatan Selagan Raya, yaitu berbatas langsung dengan wilayah Kecamatan Penarik, kemudian sebelah timur berbatasan langsung dengan wilayah hutan TNKS.

BACA JUGA:Mundam Marap Berupaya Tingkatkan PADes dari Aset

BACA JUGA:Pemdes Pulai Payung Peduli Pendidikan

Mayoritas masyarakat Desa Talang Buai adalah petani. Petani padi, petani karet dan petani sawit. Yang sedang mahir sejak 10 tahun terakhir hingga sekarang ini yaitu perkebunan kelapa sawit. Sementara penggarapan sawah itu sudah dilakukan sejak dahulu hingga saat ini lahan persawahan di wilayah tersebut masih tergarap. Jadi, sumber terbesar pendapatan masyarakat Desa Talang Buai adalah hasil panen sawit dan hasil panen padi. Hasil kedua pertanian itu membutuhkan akses Jalan. Sementara infrastruktur Jembatan dan Jalan dalam wilayah desa ini cukup memprihatinkan. Dalam jual beli baik sawit maupun padi, para toke sawit dan toke padi harus memotong biaya melangsir. Karena Dum Truk belum bisa masuk atau melintas menuju ke Desa Talang Buai, karena jembatan poros utama masuk ke desa ini masih jembatan gantung. Yang saat ini kondisinya juga sudah rusak parah. Mulai dari gelagar besi hingga lantainya.

Berdasarkan data yang terhimpun media ini, sekarang perekonomian masyarakat di wilayah desa talang buai belum bisa berkembang dan maju seperti desa tetangga. Seperti Desa Sungai Gading, Desa Sungai Ipuh dan Desa Pondok Baru. Tokoh bangunan belom ada di wilayah Desa Talang Buai, kios pupuk non subsidi juga belum ada di wilayah Desa Talang Buai, dan jenis usaha yang besar lainnya. Semua terkendala Jembatan yang tidak memadai. Padahal masyarakat di wilayah desa talang buai ini sudah banyak yang berpotensi untuk kembangkan bisnis. Khusus untuk Ram Tandan Buah Sehat (TBS) sawit, sejauh ini sudah ada 1 Unit Ram TBS sawit didirikan di wilayah Desa Talang Buai. Namun, harga atau kekuatan beli Ram tersebut jauh beda dengan Ram TBS yang ada di Desa tetangga. Karena Ram di Talang Buai harus mengeluarkan biaya angkutan langsir keluar, sementara ram di Desa tetangga tidak ada biaya langsir, mereka hanya memotong biaya muat, kemudian mereka langsung bisa berangkat ke pabrik tanpa melangsir lagi.

BACA JUGA:Tirta Makmur Terancam Tanpa Pembangunan Tahun 2025

BACA JUGA:Siring Kerap Tersumbat, Kades Suka Pindah Imbau Warga Jaga Kebersihan

Selain potensi pertanian dan bisnis. Desa Talang Buai juga memiliki banyak potensi wisata yang bisa diolah. Diantaranya yaitu air terjun dua tingkat, pemandangan bukit dan lahan persawahan terbentang luas. Semua potensi itu bisa diolah untuk menjadi pusat wisata. Namun, semua itu kendalanya infrastruktur Jembatan dan Jalan. Sehingga semua potensi wisata ini masih tersembunyi dan belum banyak diketahui orang. Padahal potensi wisata yang dimiliki Desa Talang Buai ini, jika diolah tentu tidak kalah dengan wisata yang ada di wilayah Kabupaten Rejang Lebong dan Kabupaten Kepahiang. "Kalau kita bicara masalah potensi wisata di desa talang ini cukup banyak. Tetapi semuanya belum bisa diolah dengan baik. Begitupun peluang bisnis belum bisa dikembangkan masyarakat desa galang buai. Karana infrastruktur kurang memadai. Dengan ini secara tidak langsung pertumbuhan ekonomi di Desa Talang Buai terhambat," kata salah satu tokoh pemuda Desa Talang Buai, Zul Pitardi.*

Tag
Share