Ternak Sapi Program Ketahanan Pangan Pondok Tengah Mulai Berjalan
Ternak Sapi Program Ketahanan Pangan Pondok Tengah Mulai Berjalan.--
KORAN DIGITAL RM – Program ketahanan pangan Desa Pondok Tengah, Kecamatan V Koto tahun ini berupa pengembangan sapi. Dimana pengadaan bibit sapi akan dilakukan sebanyak dua kali.
Pertama pengadaan bibit sapi Bali dari Dana Desa (DD) tahap dua sebanyak lima ekor yang telah direalisasikan beberapa waktu lalu. Selanjutnya pengadaan bibit sapi dari DD tahap tiga sebanyak tujuh ekor.
Adapun kelompok pengelola ketahanan pangan berasal dari unsur-unsur desa, seperti karang taruna, pegawai sarak, ketua kaum dan lainnya.
BACA JUGA:Generasi Muda di Gajah Mati Diberi Pelatihan Pencegahan
Kades Pondok Tengah, Misran mengatakan, program ketahanan pangan berupa ternak sapi merupakan hasil kesepakatan seluruh unsur desa. Dimana pemerintah desa menganggarkan realisasi pengadaan bibit sapi di tahap dua dan tiga.
Oleh sebab itu beberapa waktu lalu pemerintah desa telah menyerahkan bibit sapi yang berasal dari DD tahap dua. Adapun pengadaan bibit sapi selanjutnya menunggu anggaran tahap tiga masuk ke rekening kas desa (RKD). Pasalnya sampai sekarang DD tahap tiga belum juga cair.
“Insaallah bulan ini kalau DD tahap tiga cair pengadaan bibit sapi selanjutnya langsung kita realisasikan,”kata Kades.
Lanjut Kades, seluruh kelompok pengelola sapi juga telah diberi pelatihan. Pasalnya mengurus sapi program ketahanan pangan berbeda dengan sapi milik sendiri. Sebab perkembangan sapi program ketahanan pangan wajib harus terus ada laporannya.
BACA JUGA:Wow! Desa Banjar Sari Bangun Sumur Raksasa
Sehingga jika terjadi hal yang tidak diinginkan seperti ada sapi yang mati, maka seluruh dokumentasi laporannya jelas. Selain itu, seluruh anggaran DD yang telah dibelanjakan juga harus ada pertanggungjawabannya.
“Para kelompok yang menerima hewan ternak sudah diberi pelatihan agar pertumbuhan sapinya bagus dan bisa tertib administrasi,”tambahnya.
Masih Kades, oleh sebab itu ia sangat berharap para kelompok dapat maksimal merawat sapi, yaitu dengan memberikan pakan secara rutin. Kemudian juga harus rutin memberishkan kandang dan memperhatikan kesehatan hewan.
Maka jika perawatannya telah dilakukan dengan maksimal, pasti hasilnya juga bisa maksimal. Sehingga rencana pengembangbiakan sapi berkelanjutan memang dapat terealisasi. Kemudian Kades juga berharap jika ada sapi yang bermasalah supaya dapat segera dikoordinasikan ke pemerintah desa.
BACA JUGA:Petik Melon Gratis di Desa Banjar Sari
“Intinya kita ingin para kelompok maksimal merawat sapi dan juga harus rutin berkoordinasi dengan pemerintah desa,”tutupnya.*