Jelang Panen Raya, Banyak Padi di Wilayah Kecamatan Lubuk Pinang Roboh
Jelang Panen Raya, Banyak Padi Roboh Wilayah Kecamatan Lubuk Pinang.--ISTIMEWA
radarmukomuko.bacakoran.co - Akibat sering terjadi hujan deras disertai angin kencang, padi disebagian besar sawah wilayah Kecamatan Lubuk Pinang banyak yang roboh. Robohnya beberapa padi tersebut tentu akan banyak membawa dampak. Diantaranya penambahan biaya upah panen, penurunan hasil serta lainnya. Pasalnya jika padi roboh sampai terkena lumpur maka akan banyak biji yang berjatuhan. Selain itu padi-padi yang roboh tersebut juga terkadang tidak bisa dipanen menggunakan mesin combine, sehingga terpaksa harus panen manual.
Salah seorang petani yang kerap di sapa Fauzan, sekaligus Kadus 1 Desa Lubuk Gedang, mengatakan, robohnya padi ini mayoritas dirasakan oleh para petani di desanya. Walaupun skala padi roboh tersebut tidak terlalu banyak. Seperti sawahnya hanya sekitar 20 persen padi yang roboh dan sebagian besar lainnya tetap aman berdiri. Namun walaupun demikian, tentu dampaknya masih cukup terasa. Dimana padi-padi yang roboh tersebut sebelum dipanen harus ditegakkan kembali dengan cara di ikat. Bahkan batang padi yang tidak bisa diselamatkan akibat sudah terkena lumpur terpaksa nanti akan dipanen secara manual.
“Ya banyak padi yang roboh di beberapa lahan persawahan desa kita. Sehingga menjelang panen terpaksa padi yang roboh kita ikat agar nanti tetap bisa dipanen menggunakan mesin,”katanya.
Lanjutnya, adapun penyebab robohnya batang padi tersebut akibat hujan deras serta angin kencang yang terjadi dalam beberapa minggu terakhir. Sehingga padi yang sudah tumbuh buah dengan posisi tertunduk tentu akan lebih mudah roboh ketika hujan deras dan angin kencang. Kemudian terkait dampak dari robohnya beberapa padi ini, akan berpengaruh terhadap hasil. Pasalnya sebagian besar padi yang roboh hasilnya tidak akan maksimal karena beberapa buahnya banyak yang gugur. Selain itu ada juga buah yang tertanam masuk ke dalam lumpur.
“Adapun penyebab padi roboh tersebut karena dalam seminggu terakhir cukup sering terjadi hujan deras dan angin kencang,”tambahnya.
Hal yang hampir senada juga disampaikan petani di Desa Arah Tiga, Kasma. Ia mengatakan, sawahnya dan sebagian besar sawah di Desa Arah Tiga juga mengalami padi roboh. Robohnya padi ini diakibatkan oleh angin kencang dan hujan deras. Bahkan untuk di sawah miliknya, padi yang roboh terpaksa dipanen manual. Sebab sudah tidak memungkinkan jika harus memakai mesin. Pasalnya banyak buah padi yang sudah masuk ke dalam lumpur. Maka untuk memanen, ia perlu mengeluarkan upah lebih karena menggunakan tenaga manusia dan juga mesin. Terkait hasil tentu juga akan berpengaruh .
“Padi kita di Desa Arah Tiga juga cukup banyak yang roboh. Sehingga berdampak juga terhadap hasil. Belum lagi yang sudah benar-benar roboh terpaksa dipanen manual,”tutupnya.*