Masjid Nurul Ikhlas Gading Jaya Dikepung Banjir Ketinggian 1,5 M
Masjid Nurul Ikhlas Gading Jaya Dikepung Banjir Ketinggian 1,5 M--
KORAN DIGITAL RM - Akibat intensitas curah hujan yang cukup tinggi Sabtu,(17/6) sekira pukul 17.00 WIB sore kemarin, menyebabkan masjid Nurul Ikhlas Desa Gading Jaya Kecamatan Sungai Rumbia digenangi banjir. Bahkan pada saat waktu sholat Maghrib masuk dan waktu sholat isya masjid tersebut tidak bisa digunakan warga setempat. Karena kedalam air di dalam Masjid itu lebih kurang sekitar 60 hingga 70 Centi Meter. Sementara di halaman masjid kedalaman air mencapai sekitar 1,5 meter, kemudian di teras masjid kedalam air sekitar 1 meter. Peristiwa banjir di Masjid ini bukan hanya sekarang saja. Beberapa waktu lalu Masjid Nurul Ikhlas ini juga pernah digenangi banjir. Penyebabnya, karena meluapnya air sungai ulu gajah mati yang berada tepat di samping masjid tersebut.
BACA JUGA:Keren! Kades Pulai Payung Ajak Warganya Basmi Sarang Nyamuk
BACA JUGA:Desa Retak Mudik Naik Status Mandiri
Curah hujan di wilayah Desa Gading Jaya Kecamatan Sungai Rumbia dan sekitar pada Sabtu sore sekira pukul 15.00 WIB kemarin memang sangat deras. Hujan deras turun berlangsung lebih kurang sekitar 1 jam. Sekitar 15 menit kemudian Masjid tersebut langsung digenangi air. Karena jembatan Jalan nasional tepat berada di samping Masjid itu tersumbat oleh batang kayu dan batang pisang. Sehingga aliran air anak sungai ulu gajah mati ini tidak lancar. Sehingga membuat air anak sungai tersebut langsung naik dan meluap hingga menggenangi masjid Nurul Ikhlas. Melihat luapan air yang cukup besar. Sejumlah warga setempat langsung turun dan menyelamatkan semua perabotan masjid dari genangi air.
Salah satu warga desa setempat, Puja Adha saat dikonfirmasi menuturkan, memang curah hujan di Desa Gading Jaya cukup deras. Limit waktunya tidak terlalu lama, mungkin sekitar 1 jam. Namun, batang pisang dan kayu yang ada di pinggir anak sungai ulu gajah mati itu terbawa arus sungai, dan membuat jembatan samping masjid itu tersumbat. Ketinggian air di halaman masjid itu lebih dari 1 meter. Halaman masjid itu sudah bisa berenang. "Waktu sholat Maghrib dan sholat isya masjid kita tidak bisa digunakan untuk sholat. Karana di dalam masjid itu air hampir mencapai 1 meter. Kita datang ke masjid menyelamatkan perabotan masjid dari genangi air," tutur Puja Adha kepada media ini Sabtu,(18/5).
BACA JUGA:Mengenal Kebiasaan Suku Raute, Jika Anggota Suku Meninggal Mereka Akan Lakukan Ini
BACA JUGA:Mengenal Makna Dibalik Tradisi Potong jari Niki Paleg Suku Dani Papua
Lanjutnya, selain luapan air anak sungai ulu gajah mati, sejumlah air di Jalan lintas Bengkulu Sumatera Barat juga masuk ke halaman masjid. Sehingga membuat air di halaman masjid ini makin tinggi. Setelah air surut, masyarakat desa setempat langsung gotong royong untuk membersihkan masjid pasca digenangi banjir tersebut. Sebagai masyarakat ia berharap pemerintah terkait melakukan normalisasi sungai ulu gajah mati yang ada di samping Masjid Nurul Ikhlas ini. Karana kejadian banjir seperti ini buka sekarang saja. Sebelumnya juga sudah pernah terjadi. "Kalau bisa arus sungai ulu gajah mati ini di organisasi. Sehingga arus air bisa lancar dan tidak meluap seperti sekarang ini. Kalau musim hujan seperti sekarang ini, masjid ini rawan banjir karena luapan air anak sungai ulu gajah mati," imbuhnya.*