Kurun Waktu 4 Bulan, 265 Warga Mukomuko Suspect DBD
Penanganan DBD di Desa Lubuk Mukti.--ISTIMEWA
radarmukomukobacakoran.com - Sebanyak 265 warga Kabupaten Mukomuko suspect terkena Demam Berdarag Dengue (DBD). Jumlah tersebut terhitung Januari hingga April 2024. Jika dirata-ratakan, dalam satu hari ada 2,2 orang yang terkena DBD. Terkait kondisi ini, pemerintah daerah melakukan empat langkah penanganan potensi Kejadian Luar Biasa (KLB).
Langkah pertama membentuk kelompok kerja operasional (Pokjanal) penanganan DBD. Mulai dari tingkat kabupaten, kecamatan hingga tingkat desa.
Langkah kedua, gerakan satu rumah satu orang Juru Pemantau Jentik (Jumantik). Jumantik bertugas memantau adanya adanya jentik yang pada kemudian hari bisa menjadi penyebar DBD.
Langkah ketiga, gerakan Jumat bersih serentak sebagai upaya Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN). Gerakan Jumat bersih dilakukan secara berkesinambungan. Dan langkah keempat adalah melakukan fogging pada daerah terjangkit. Fogging sebagai upaya pencegahan penyebaran DBD.
BACA JUGA:Mendongkrak Kualitas SDM Mukomuko melalui Fiskal
Pembentukan Pokjanal dan penetapan langkah penanganan potensi KLB dilakukan dalam rapat koordinasi lintas sektoral beberapa waktu lalu. Rapat koordinasi dihadiri oleh Wakil Bupati Mukomuko Wasri, Ketua DPRD Mukomuko Ali Saftaini, perwakilan Kapolres Mukomuko, pejabat OPD, seluruh camat, dan kepala Puskesmas.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Mukomuko, Dr. Abdiyanto, SH, M.Si, CLA mengatakan, setelah dibentuk Pokjanal, Dinas Kesehatan (Dinkes) untuk segera menyusun rencana kerja selama satu bulan kedepan. Program tersebut disampaikan ke kecamatan dan desa-desa.
Dengan kondisi kabupaten sebagai KLB DBD, kata Sekda, pemerintah daerah belum bisa mendukung operasional sehingga diharapkan dalam waktu singkat peran penting jajaran puskesmas menyesuaikan dan menyelaraskan dengan program.
BACA JUGA:DD Tahap I Belum Utuh Masuk RKD
Puskesmas memastikan petugas ke rumah-rumah untuk melakukan gerakan satu rumah satu Jumantik, lalu koordinasi dengan pemerintah kecamatan, desa, dan tokoh masyarakat melakukan Gerakan Jumat Bersih serentak selama satu bulan ke depan.
‘’Segera laksanakan empat langkah penanganan potensi KLB,’’ tegas Abdiyanto.*