Ibu-ibu di Sido Makmur Menjadi Penggerak Kebersihan Lingkungan
Ibu-ibu di Sido Makmur Menjadi Penggerak Kebersihan Lingkungan --
KORAN DIGITAL RM - Ada istilah yang menyebut bahwa wanita adalah tiang negara. “Wanita adalah tiang negara. Jika ingin menegakkan negara, lindungilah wanita; dan jika ingin menghancurkan negara, hinakanlah wanita’’.
Peran wanita bagi negara berawal dari rumah atau keluarga. Wanita di dalam keluarga, baik dalam perannya sebagai ibu maupun istri, memiliki peran penting dalam menciptakan insan bermartabat. Selain melahirkan dan membesarkan, seorang ibu juga berperan sebagai madrasah utama bagi anak. Sebagai seorang istri, seorang wanita berperan dalam memberi dukungan kepada suami agar semakin baik dalam berkarya.
BACA JUGA:Cuaca Ekstrim, BPBD Minta Masyarakat Tetap Berhati-hati
Di Desa Sido Makmur, Kecamatan Air Manjunto, para wanita, terutama ibu-ibu mengambil peran penting dalam menciptakan kebersihan lingkungan.
Secara rutin, ibu-ibu melakukan Gotong-royong (Goro) membersihkan lingkungan. Goro membersihkan lingkungan ini dilakukan di masing-masing Rukun tetangga (Rt). Waktu pelaksanaan disesuaikan kesepakatan di setiap Rt.
Ada yang dilakukan setiap Kamis, Sabtu, dan Minggu. Untuk pekerjaan relatif sama. Yakni membersihkan bahu jalan yang ada di wilayahnya. Selain itu, juga dilakukan penanam rumput jenis tertentu, serba berbagai jenis bunga.
‘’Kami melakukan kerja bhakti sejak bulan September 2023. Alhamdulillah sampai sekarang masih berjalan rutin. Saat kemarau lebih banyak menyapu jalan. Sekarang musim hujan, memersihkan rumput liar,’’ ujar Parjiyah, istri ketua Rt V.
Ia menambahkan, hal yang sama dilakukan oleh ibu-ibu di Rt lain. Yang beda tempat, waktu dan intensitasnya. Ada yang melakukan kerja bhakti dua minggu sekali, ada yang setiap Minggu, kadang seminggu dua kali.
BACA JUGA:Awal Ramadhan, Harga Cabai Tetap Meroket
Hasilnya, di Sido Makmur, hampir nggak ada bahu jalan lingkungan yang ditumbuhi semak belukar. Selain lebih enak dipandang, lingkungan yang bersih juga berpengaruh terhadap kesehatan masyarakat setempat.
‘’Di masing-masing Rt, juga mulai dibuat Toga (Tanaman Obat Keluarga, red). Membuat Toga ini merupakan instruksi dari pak Kades,’’ tambah Parjiyah.
Hal senada disampaikan oleh salah seorang warga Rt II, Tumirah. Selain kerja bhakti, warga juga membuat arisan. Peserta arisan ibu-ibu yang masih dalam satu Rt. Uang arisan dikumpulkan dan diundi pada saat Goro berlangsung. Jika ada warga yang tidak hadir, dan namanya keluar saat diundi, maka dibatalkan.
‘’Arisan ini untuk membuat semangat datang kerja bhakti. Banyak manfaat yang didapat. Lingkungan menjadi bersih, dapat uang arisan, dan silaturahmi terjaga,’’ demikian Tumirah.*